Jumat, 23 Maret 2012

api emosi

setiap perjalanan memberikan keramaian tersendiri dalam api emosi...
tersirat sedikit kata untuk menjelaskan maksud nafas api emosi..
api emosi jiwa..
api emosi karakter..
api emosi bernyanyi..
bernyanyi dalam perut-perut yang sedang kelaparan sampai terjadi peristiwa kelam dalam perjalanan..
kalian hidup aku hidup..
tak usah memberiku kebenaran...
tak usah memberiku kesalahan..
tak usah memandangku dan orang sekelilingku dengan kesinisan kalian..
hentikan damai kepura-puraan..
hancurlah kau api emosi..
berikan sedikit air untuk menyiramnya dan jadilah air tenang dalam emosi jiwa..
stop..cukup sampai disini, saya akan mendengarkan luapan itu dan menampungnya sampai pada waktunya akan terbuang sia-sia di dalam tong sampahmu..

Senin, 23 Januari 2012

7 Januari 2012

hari ini saya tidak mengerti dengan perasaanku..
apakah ini tertekan??emosi??atau apa..??
saya masih bingung dengan itu..
sesekali saya ingin berteriak sekencang-kencangnya layaknya orang gila..
sesekali juga saya ingin menggerakkan tanganku sebebas-bebasnya memukul dan menendang semua yang ada disekitarku..
ini situasi yang sulit..
nafasku tidak teratur..
temperatur naik turun..
mataku semakin liar menatap..
aaargh..tidak..tidak dan tidak..
tidak tau apa yang sedang saya rasakan..
situasi ini mengganggu kejiawaanku siang ini..
nafasku semakin tidak teratur..
sepertinya semua tekanan semakin memuncak dipikiranku..
tidak ada yang tau perasaanku..
saya berbeda..
berbeda dari teman-temanku bahkan dalam keluargaku..
mungkin secepatnya saya harus pergi meninggalkan mereka dan hanya kabar angin yang akan menghubungiku dengan mereka semua...

Kamis, 05 Januari 2012

PEMIMPIN

mana pemimpin..!!
mana memimpin..!!
mana dipimpin..!!
dan mana yang terpimpin..!!
semuanya sama,
kelihatan seperti anjing yang menggonggong di tengah kabut malam.
hanya ribut menakuti orang..


Palu, 2 Januari 2012
21:30 Wita

Senin, 05 Desember 2011

malam di Kotaku

Malam semakin menggelapkan jalanan..
kotaku bukan semakin sunyi tapi ramai..
ramai dengan anak-anak yang tak pantas berkeliaran malam..
saya pun sempat bertanya pada mereka "hei adik. tidakkah besok kau akan sekolah?"
mereka hanya menertawakan pertanyaanku dan pergi..
saya semakin heran..mereka terlalu mengikuti jejak budaya yang tak baik..
namun apa yang bisa saya lakukan..??
orang tua mereka saja apatis dengan kelakuan anaknya..
Ya Allah malam di Kotaku sungguh membawa keresahan..
anak-anak lupa kewajiban, lupa pendidikan, lupa akhlak..
dan lupa segalanya..
saya hanya bisa berharap itu generasi terakhir yang melupakan jati diri..
malam di kotaku mulai tragis dengan kehidupan malam..


Sigit Pamungkas
4 Desember 2011
(23:03 Wita)

Selasa, 29 November 2011

JAM DELAPAN PAGI


Jam delapan pagi saya melewati jalanan..
Banyak kendaraan yang lalu lalang..
Banyak pos-pos polisi bertengger di perempatan-perempatan jalan..
Mereka meniup pluit dan mengejar orang yang melanggar lalu lintas..
Tangkap menangkap pun terjadi..
Mereka menangkap bukan untuk penertiban tapi untuk mengisi kantong mereka..
Hei bapak polisi, masih terlalu pagi untuk mengambil uang orang lain..
Tapi saya tidak berani berbicara begitu di depannya karena takut..
Takut ditangkap karena ini masih terlalu pagi..




26 November 2011
(08:00 Wita)

Minggu, 20 November 2011

Pelukan Malam

Malam ini hentakan kaki terdengar sembari memberikan nada tentang kehidupan..
Serasa malam membelai Indahnya kesunyian...
hingga keresahan pun timbul dalam jiwa..
Larut semakin larut terbawa angin dalam pelukan malam...
Nada-nada indah hadir kembali mengisi kesunyian malam hingga kehidupan kembali merasa hidup..
Takkan ada sedikitpun terlewati peristiwa malam ini..
Aku melihat anak kecil tak lagi memperdulikan malam menjadi suatu masalah untuk beristirahat..
Anak kecil itu sedang bekerja dalam malam mengangkat ember-ember yang penuh dengan semen..
Anak kecil hanya mencari sedikit uang untuk mengisi kantong mereka..
Sampai jam menunjukkan pukul dua belas malam akhirnya bunyi mesin molen pun berhenti..
Anak kecil pun mulai tersenyum karena waktu kerjanya telah habis..
uangpun diberikan tapi sebelumnya mereka saling hitung-menghitung dengan pemborong..
Akhirnya anak kecilpun tersenyum bahagia dengan memegang uang hasil kerjanya..
setelah itu malam pun memeluknya untuk beristirahat dan memberikannya mimpi yang indah..


(Sigit Pamungkas/21 November 2011/01.47 Wita)

POTULISI KAYAKU ANTE ROAKU

POTULISI KAYAKU ANTE ROAKU
Berdiri pada tanggal 21 November 2011, dan belum memiliki anggota. Dari ide ini saya mencoba mencari terobosan baru untuk memberdayakan teman-teman yang memiliki minat untuk berkarya lewat tulisan. Untuk pembentukan kelompok ini sendiri bukan murni ide saya tapi ada sedikit masukkan yang diberikan oleh beberapa teman dan memberikan dukungan kepada saya untuk membentuk kelompok ini. dan olehnya itu saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas semangat yang diberikan kepada saya. 
Untuk kelanjutan kolompok/komunitas ini saya sudah punya planing ke depannya. intinya akan selalu ada karya yang akan dihasilkan dari saya maupun teman-teman yang nantinya bergabung dalam "Potulisi kayaku Ante Roaku"..
Semangat akan selalu mengalir untuk terus belajar dalam menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan.
Hanya ini yang bisa saya tulis untuk pengenalan dari "Potulisi Kayaku Ante Roaku"..
Terima Kasih..